Seni gambar dan lukis Budaya Lokal

 

Seni gambar dan lukis Bali

 

“Lukisan Mask dancer”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Muhammad luthfi alfian sampurna

11221312

1EA07

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Latar belakang

            Seni lukis adalah cabang seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi bermediakan kanvas atau permukaan datar lain yang di isi oleh unsur-unsur pokok garis dan warna melalui cat atau pewarna dan pembubuh gambar lainnya. lukisan dapat berisi representasi alam seperti potret wajah, hewan, pemandangan. Bisa juga memuat gambar abstrak yang merupakan penyederhanaan bentuk alam. Atau berisi ungkapan ekspresif dari seniman berupa komposisi bentuk nonrepresentatif (tidak menyerupai apapun).

 

Soedarso Sp (1990: 11) mengatakan bahwa melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi dan gagasan pencipta secara penuh.

 

Seni lukis merupakan pengembangan dari menggambar. Lukisan memiliki corak atau gaya yang lebih rumit. Teknik dan bahan yang digunakan juga dapat lebih beragam dari menggambar pada umumnya.

 

Rumusan masalah

·         Bagaimana sejarah perkembangan seni lukis Bali ?

·         Bagaiman makna dalam lukisan Mask dancer Bali ?

Tujuan

  • Menjelaskan dan Mengidentifikasi sejarah perkembangan Lukisan Kaca di Indonesia
  • Mengetahui makna dibalik lukisan Mask dancer Bali

Manfaat 

  • Untuk menambah wawasan dalam perkembangan sejarah seni lukis lokal
  • Mengetahui makna dari Lukisan Mask dancer bali

Pembahasan 

 

 

 


  

Pada jaman kerajaan dapat ditinjau dari beberapa prasasti yang dikeluarkan oleh Raja anak Wungsu pada abad 11, kemudian dikenal adanya kelompok yang mempunyai keahlian melukis, yaitu salah satu prasasti terdapat goresan motif wayang yang menggambarkan Dewa Siwa. Didalam naskah-naskah kuno berupa lontar-lontar yang termuat cerita-cerita legenda atau ceritera wayang, banyak menggunakan ilustrasi gambar yang indah dalam ukuran kecil atau miniatur. Ilustrasi atau gambar tersebut merupakan cikal bakal seni lukis “klasik” Bali yang tumbuh dan berkembang hamper diseluruh Bali (Drs. I Dewa Made Pastika 2010, Tinjauan Sejarah Seni Lukis Gaya Pita Maha,).

 

Memasuki awal abad 19 bergolakan peperangan terjadi antara raja-raja Bali dengan pihak Belanda dimulai dengan perang puputan Badung 1906, puputan Klungkung 1908, peperangan Buleleng, Karangasem dan seterusnya diawal abad 19 berdampak pada perubahan konstalasi politik di Bali. Dengan lahirnya banyak film dokumenter tentang Bali, dan karya-karya seni lukis Bali banyak dikoleksi museum dan private diluar, sehingga banyak wisatawan asing mulai tertarik ke Bali.

 

Tahun 1927, hadir seorang tokoh bernama Walter Spies dan Rudolf Bonnet di tahun 1929. Keduanya kemudian memutuskan untuk menetap di Bali, sebagai seniman mulai menerapkan misi “memoderniskan” secara intensif dan berhubungan dengan pelukis Bali, walaupun sebelumnya ada pelukis asing yang pernah ke Bali seperti Nieuwenkamp karena tertarik dengan melihat karya Kamasan di negaranya yang dikoleksi Van Der Tuuk di universitas Laiden, namun tidak setinggi kedua pelukis asing tersebut bersentuhan dengan pelukis lokal.

Akar seni lukis Bali menurut ‘analisa” Neo Pitamaha adalah drawing hal ini menjadi tumpuan pengembangan seni lukis Bali disamping pengenalan material bahan kanvas, warna, proses penggarapan karya dan lain-lain. Drawing dalam seni lukis Bali, ada yang dinamakan Rerajahan, (menorehkan) rerajahan adalah gambar-gambar symbol-simbol mistik yang selesai dikerjakan dengan gambar-gambar drawing dan selesai.

 

Makna lukisan mask dancer bali

            Lukisan ini merupakan lukisan dengan gaya abstraksionisme, ekspresionisme, romantisme. Dengan teknik melukis menggunakan cat minyak di atas kanvas. Lukisan ini menggambarkan seorang penari Topeng Bali.

 

Imajinasi abstrak yang total merupakan pegangan kreasi dalam lukisan ini, yang kemudian terjelma dalam susunan warna yang jernih. Dengan aksentuasi. Dalam bahasa visual, semua bentuk yang dihadirkan pelukis dapat dibaca dengan berbagai tingkatan penafsiran.

 

 

Kesimpulan  

            Jadi dapat disimpulkan bahwa Lukisan Mask dancer merupakan lukisan daerah lokal yang dahulu pernah dijadikan sebagai untuk menjadi sarana kesenian Bali ditingkatkan selain untuk menyebarkan pariwisata Bali lewat lukisan. Dari adanya exhibisi ini pun lukisan-lukisan yang dihasilkan berubah tema dari keagamaan menjadi keseharian masyarakat Bali.

Penutup 

Sekian yang dapat saya sampaikan mengenai Seni Gambar Dan Lukisan Budaya Lokal di daerah Bali. Saya berharap seni dan budaya lukisan di Indonesia semakin lestari dan dikenal banyak generasi muda. 

Source :

https://www.villa-bali.com/guide/id/asal-muasal-seni-lukis-bali-berdasarkan-daerahnya

https://www.dictio.id/t/lukisan-mask-dancer-bali-karya-affandi-koesoema/78003

https://www.dictio.id/t/bagaimana-sejarah-seni-lukis-bali/28965/2

https://serupa.id/seni-lukis-pengertian-aliran-tema-alat-teknik-contoh/

 

 

 

 

 

           

 

Comments