BUDAYA TARIAN BENDRONG LESUNG
Muhammad
luthfi alfian sampurna
11221312
1EA07
Pendahuluan
Banten adalah
provinsi yang terletak di bagian barat pulau Jawa. Dulunya, provinsi ini
menjadi bagian Provinsi Jawa Barat. Namun, sejak tahun 2000 silam, Banten
memisahkan diri dan menjadi provinsi mandiri. Meskipun tergolong sebagai
provinsi muda, tapi Banten kaya akan kesenian dan kebudayaan. Salah satu
kesenian terkenal dari provinsi ini adalah Tari Bendrong Lesung. Sebagai negara
agraris, sebagian wilayah Indonesia memang terdiri dari wilayah pertanian. Bagi
masyarakat dengan mata pencaharian bertani, masa paling membahagiakan adalah
saat masa panen tiba. Kebahagiaan itu diwujudkan dengan berbagai perayaan yang
berbeda-beda. Seperti yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat
Cilegon, Banten.
Saat panen raya
tiba, masyarakat Cilegon Banten akan melakukan perayaan berupa Tari Bendrong
Lesung atau Tari Gondang Lesung. Tari ini merupakan wujud suka cita atas jerih
payah selama berbulan-bulan serta semangat masyarakat dalam menyambut panen
padi. Para penari yang terdiri dari 6 orang akan menari mengelilingi lesung,
lalu membenturkan alu dan lesung, layaknya orang yang tengah menumbuk padi.
Tak… tuk… tak… tuk, suara alu dan lesung yang beradu secara bergantian,
menghasilkan nada unik yang meriah, membawa suasana riang bagi warga.
Tempo ketukan dalam tarian ini
awalnya lambat hingga lama kelamaan menjadi cepat. Karena alu yang berat,
terkadang ada penari cadangan yang bersiap untuk menggantikan penari utama jika
kelelahan.
Asal
mula tarian Bendrong lesung
Asal mulanya tari Bendrong Lesung
ada dua versi cerita, cerita pertama adalah karena masyarakat zaman dulu yang
ingin menyambut datangnya musim panen. Untuk mewujudkan rasa kegembiraan
terhadap hasil panen yang mereka dapatkan dibuatlah tradisi tari Bendrong
Lesung. Di cerita kedua, tari Bendrong Lesung muncul karena para ibu-ibu petani
ingin menghibur anak-anaknya yang menangis kelaparan. Untuk membuat anak-anak
berhenti menangis, ibu-ibu petani mencoba membunyikan lesung dan alu agar
anak-anak zaman itu mengira makanan sedang disiapkan ibu mereka. Pada zaman
dahulu, dikatakan bahwa banten pernah dilanda kekeringan yang cukup parah
sehingga para petani tidak bisa bertani, bercocok tanam sayur-sayuran, dan
menanam umbi-umbian.
Pada zaman dahulu, penari yang
menarikan Tari Bendrong Lesung adalah wanita dewasa. Seiring perkembangan
zaman, para remaja perempuan maupun laki-laki, juga kerap membawakan dalam tari
ini. bahkan, anak-anak juga mulai mempelajarinya. Dalam pelaksanaannya, Tari
Bendrong Lesung menggunakan dua properti utama yaitu alu (kayu panjang untuk
menumbuk padi) dan lesung (kayu dengan cowekan di tengahnya, seperti perahu). Penari
tarian Bendrong Lesung biasanya memakai kostum khas yang digunakan oleh para
petani banten saat pergi ke sawah.
Kostumnya biasa memakai warna
yang terang dan warna-warni untuk menunjukan keceriaan penari yang sesuai
dengan suasana yang ingin digambarkan saat musim panen raya tiba.Pada masa
sekarang, Tari Bendrong Lesung juga dilengkapi dengan properti tambahan seperti
tampi dan bakul, yang digunakan untuk menghasilkan tambahan nada instrumen yang
variatif dan unik.
Biasanya, alat musik yang
digunakan untuk mengiringi Tari Bendrong Lesung adalah bedug dan gendang. Lagu
pengiring yang umumnya dibawakan adalah lagu tradisional khas Sunda.
Akhir
kata
Sekian
artikel tentang tari bendrong lesung salah satu tarian tradisional khas banten.
Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
tentang ragam tarian tradisional di Indonesia.
Source :
https://pariwisataindonesia.id/budaya-dan-sejarah/tari-bendrong-lesung/
Comments
Post a Comment